Sejarah dan Legenda Gampong
Sekitar tahun 1901 M wilayah Gampong Tingkeum Manyang yang pada masa itu masih merupakan hutan semak-semak dimana belum adanya pemukiman penduduk. Atas usaha beberapa tokoh pada masa tersebut baik Tgk. Ban Teng dan Tgk. Beh mengajak beberapa warga yang mendiami disekitarnya untuk membuka lahan / areal semak-semak untuk dijadikan daerah tempat tingggal.Pada masanya yang bersamaan ketika sedang membuka lahan sebagai daerah tempat tinggal, diketemukan sebatang pohon besar dan tinggi yang berada ditepian sungai, dimana pada masa itu disebut dengan pohon Tingkeum. Maka atas keinginan tokoh-tokoh tersebut yang disetujui oleh warga-warga lain atas penemuan sebatang pohon yang tinggi untuk diabadikan sebagai sebuah nama pemukiman penduduk. Sehingga resmilah pemukiman penduduk itu disebut dengan istilah Gampong Tingkeum.
Peutua( Geuchik) Ban Teng adalah Geuchik yang pertama dalam pemerintahan Gampong Tingkeum Manyang, yang selanjutnya diteruskan oleh Peutua Beh. Karena luas wilayahnya yang cukup besar (mencakup wilayah Tingkeum Baro sekarang) maka dilakukan pemekaran (pembagian wilayah) dengan batas wilayah Kr. Peusangan. Kemudian Gampong Tingkeum diubah namanya kembali hingga menjadi Gampong Tingkeum Manyang seperti nama sekarang ini, dimana sudah ada sarana pendidikan, tempat ibadah, meunasah dan lain-lain.